Hajat Huluwotan Cadas Gantung, Tradisi Masyarakat Desa Lamajang yang Tetap Dilestarikan  

Hajat Huluwotan Cadas Gantung, Tradisi Masyarakat Desa Lamajang yang Tetap Dilestarikan  

Smallest Font
Largest Font

 Bandung-Metropagi.com ll P3A (Perkumpulan Petani Pemakai air) bersama Pemerintahan Desa Lamajang  menggelar hajat Huluwotan Cadas Gantung, hajat ini merupakkan sebuah tradisi lokal yang sarat akan kearifan lingkungan yang mana kegiatan ini merupakan inisiatif masyarakat yang telah turun-temurun dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap alam dan sistem irigasi desa.

 Masyarakat Desa Lamajang secara rutin menyelenggarakan hajat "Huluwotan" ini setiap tahun, sebagai bentuk penghormatan kepada sumber air yang telah menopang kehidupan mereka.

Pada kali ini, tradisi hajat Huluwotan yang laksanakan P3A bersama pemerintahan Desa Lumajang Kec.Panggalengan di gelar begitu Sakral dan meriah, dengan dihadiri secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kab.Bandung Cakra Amiyana,  kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Zeis Zultaqwa, kepala Dinas Pertanian (Distan) Ir. Nining Hendarsah, Camat Pangalengan, serta penyelenggara acara dari P3A Mitra Cai. 

Dalam kolaborasi kegiatan hajat Huluwotan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus mempromosikan tradisi ini sebagai bagian dari potensi pariwisata lokal.

Melalui tradisi hajat Huluwotan ini, masyarakat bersama-sama membersihkan saluran irigasi dan memperbaiki infrastruktur yang ada, sebagai simbol penghormatan terhadap sumber daya air. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang gotong royong, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk menjaga warisan alam yang ada di Desa Lamajang. 

Dengan terus berlangsungnya tradisi Huluwotan Cadas Gantung ini, Sekda Kabupaten Bandung Dr.Cakra Amiyana berharap masyarakat Desa Lamajang berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan memperkuat jati diri sebagai desa yang peduli terhadap keberlanjutan ekosistemnya.

Menurutnya, syukuran hajat Solokan ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada sang pencipta atas limpahan air yang mengalir dari huluwotan ke sawah-sawah penduduk. Air yang mengalir ini bukan hanya sekedar sumber kehidupan, tapi juga sumber kehidupan bagi masyarakat terutama para petani yang menggantungkan hidupnya kepada hasil pertanian, oleh karena itu kita harus terus menjaga dan melestarikan keberadaan Solokan ini agar aliran air ini tetap lancar dan dapat memberikan Manfaat sebesar-besarnya bagi kita semua,tutur Cakra.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Jaelani Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow